Ifan Seventeen secara resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (Persero) oleh Presiden Prabowo Subianto, menggantikan posisi sebelumnya. PT PFN adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri audiovisual, yang kini berfokus pada pembiayaan film. Keputusan penunjukan Ifan Seventeen menuai kritik dari beberapa pihak di industri film, termasuk Fedi Nuril, Joko Anwar, dan Riri Riza.
Fedi Nuril secara terbuka menyuarakan ketidaksetujuannya atas pengangkatan Ifan, mengkritik bahwa Ifan tidak memiliki latar belakang yang relevant dalam perfilman. Demikian pula dengan Joko Anwar dan Riri Riza yang menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap masa depan perfilman Indonesia. Meskipun demikian, Juru Bicara BUMN Putri Viola memastikan bahwa Ifan Seventeen memiliki pengalaman sebagai produser film sehingga pantas untuk menjabat sebagai Direktur Utama PT PFN.
Masa lalu Ifan Seventeen sebagai vokalis band Seventeen yang mengalami tragedi tsunami di Tanjung Lesung, di mana tiga personel band meninggal dunia, menguatkan penilaian bahwa Ifan memiliki keterampilan dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Selain itu, Ifan juga pernah mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif DPR RI melalui beberapa partai politik.
Dengan latar belakang ini, penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT PFN dipandang sebagai langkah yang kontroversial namun memiliki dasar pengalaman yang relevan. Kesibukan Ifan di dunia musik dan politik, serta keterampilannya sebagai produser film sebelumnya, membuatnya cocok untuk memimpin perusahaan BUMN tersebut.