Christian Horner mengakui bahwa Red Bull menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan masalah teknis untuk kembali ke jalur kemenangan. Dengan kurangnya korelasi antara data terowongan angin dan data lintasan, tim ini sedang berjuang untuk memperbaiki performa mereka. Meskipun Max Verstappen berhasil memenangkan Grand Prix Jepang, Red Bull masih harus menemukan solusi untuk kembali ke garis depan dalam kompetisi Formula 1. Horner menekankan pentingnya memahami perbedaan antara hasil tes dan apa yang terjadi di lintasan, dan bahwa hal ini harus segera diatasi oleh tim teknis yang kuat mereka.
Dengan musim 2025 sebagai tahun terakhir dari aturan saat ini, Red Bull menyadari perlunya meningkatkan kinerja mereka untuk bersaing secara kompetitif. Meskipun tidak ada perombakan besar pada mobil, tim ini harus merespons dengan cepat untuk mengatasi masalah-masalah aero yang mereka hadapi. Harapan mereka adalah bahwa peningkatan data dari perlombaan sebelumnya dapat membantu mereka menemukan solusi yang dibutuhkan.
Dalam menghadapi tantangan ini, Red Bull juga merencanakan penggunaan fasilitas terowongan angin baru untuk mendukung peningkatan performa. Meskipun rencana tersebut mungkin lebih cepat dari jadwal awal, Horner memastikan bahwa tim akan memanfaatkan keuntungan dari terowunan angin baru yang direncanakan untuk 2027. Dengan fokus pada peningkatan Point tahun ini, Red Bull akan bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang diinginkan di akhir musim.