Pencalonan Wilson Sebagai Petinggi FIA: Dampaknya pada WRC

Pekan ini menjadi momen sibuk bagi FIA dan Kejuaraan Reli Dunia, dengan potensi dampak besar bagi kedua entitas tersebut. Resolusi antara badan pengatur motorsport dunia dan Aliansi Pereli Dunia (WoRDA) telah berhasil diraih, yang menghasilkan kembalinya wawancara di akhir lintasan setelah dihentikan di Reli Safari Kenya. Ini membawa kabar baik bagi para pereli yang sekarang merasa lebih aman tanpa takut akan hukuman karena mengucapkan kata-kata kasar di tengah situasi yang memanas. Segera setelah itu, Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, mengusulkan Malcolm Wilson, pendiri tim M-Sport-Ford, sebagai kandidat pengganti Robert Reid sebagai wakil presiden bidang olahraga. Reid, mantan pereli tangguh dan juara dunia co-driver 2001, telah mundur dari jabatannya awal bulan ini akibat ‘kerusakan standar’ dalam organisasi.
Perkembangan tersebut terjadi di saat kritis bagi WRC yang sedang berusaha membangun kembali identitasnya dan menarik perhatian pabrikan baru melalui regulasi 2027 yang diumumkan pada Desember lalu. Sambil menghadapi proses penjualan Promotor WRC dan ketidakpastian tentang keterlibatan Hyundai setelah 2025. Namun, kesepakatan antara WoRDA dan FIA terkait penerapan sanksi bagi kompetitor yang menggunakan bahasa kasar disambut positif oleh para pereli, yang menganggapnya sebagai langkah maju dalam membuka saluran komunikasi dengan FIA. Ott Tanak dari Hyundai menyatakan bahwa langkah ini positif dan dapat membawa kemajuan lebih lanjut bagi olahraga ini. Para pembalap telah lama menanti perbaikan dalam hal promosi dan kejelasan mengenai masa depan kejuaraan. Ben Sulayem berkomitmen untuk memperbaiki WRC sejak ajang pembuka Monte Carlo 2025 pada Januari lalu, serta yakin bahwa proses perbaikan sedang berjalan dengan baik.
Kabar baiknya adalah kemungkinan Malcolm Wilson menduduki posisi wakil presiden di FIA, yang disambut positif oleh para pereli WRC. Wilson dianggap memiliki pengaruh yang dapat membantu menyempurnakan seri ini, mengingat pengalamannya sebagai pereli dan pemilik tim, serta keahliannya dalam aspek komersial dan bisnis. Wilson, yang sangat terkejut dengan nominasi tersebut, masih memiliki semangat dan komitmen untuk mengembangkan olahraga reli, meskipun FIA sedang menghadapi tantangan. Mantan pereli M-Sport, Tanak berpendapat bahwa Wilson, dengan kekuatan dan pengalaman yang dimilikinya, mungkin dapat membantu mengatasi tantangan teknis dan promosi yang dihadapi WRC. Wilson sendiri merasa memiliki hasrat besar untuk membantu memajukan olahraga reli, seiring dengan upayanya membangun kembali kejayaan reli seperti dulu kala.

Source link