Konklaf untuk memilih paus baru di Vatikan menjadi sorotan dunia, diikuti oleh 133 kardinal dari berbagai negara. Prosesi yang dilakukan di Kapel Sistina dipenuhi oleh suasana doa yang penuh makna. Namun, di balik prosesi sakral ini, konklaf tidak bisa dipisahkan dari aspek geopolitik global. Paus bukan hanya pemimpin religius, namun juga merupakan figur politik yang memiliki pengaruh besar dalam hubungan internasional. Gereja Katolik menghadapi pergeseran besar, seperti yang diungkapkan oleh Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Trias Kuncahyono. Paus Fransiskus telah menggeser fokus Gereja dari pusat ke pinggiran dengan kebijakan pengangkatan kardinal dari berbagai negara dan latar belakang, mencerminkan komitmen untuk membangun Gereja yang inklusif dan global. Hal ini menunjukkan arah baru dalam kepemimpinan Gereja Katolik yang tengah menghadapi tantangan dalam dunia yang semakin modern dan kompleks.
Paus Terpilih 2025: Dampak Geopolitik Vatikan yang Ditunggu

Read Also
Recommendation for You

Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…

Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…

Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….

Sebuah proyek tanggul di Filipina menuai kontroversi setelah hampir USD 2 juta uang rakyat dihabiskan…