Berita  

Tragedi Kematian Guru Muda di China: Serangan Jantung Akibat Lembur

Kabar mengenai budaya lembur ekstrem di perusahaan China telah mengejutkan banyak pihak. Beberapa mantan pegawai mengungkapkan pengalaman mereka di mana satu guru harus menangani 400 siswa, menjawab ratusan pertanyaan orang tua, dan bekerja lebih dari enam jam tambahan setiap hari. Bahkan, para pegawai harus melaporkan ke atasan saat ingin ke toilet atau makan siang. Seorang mantan karyawan yang mengundurkan diri akhir tahun lalu, bermarga Wang, mengungkapkan bahwa beban kerja berlebihan menyebabkan gangguan kecemasan. Seorang pegawai lain, bermarga Zhang, memilih untuk resign setelah mendengar kematian Li.

Kejadian ini cepat menjadi perbincangan hangat di media sosial Tiongkok, dengan topik terkait mencapai lebih dari 70 juta tayangan. Pengguna media sosial mengecam kondisi ini, dengan salah satunya menulis, “Li seharusnya sedang merayakan pernikahannya, bukan mengucapkan selamat tinggal pada dunia karena lembur.”

Meskipun hukum ketenagakerjaan di China sebenarnya membatasi jam kerja maksimal delapan jam per hari dan 44 jam per minggu, laporan mengenai eksploitasi jam kerja terus muncul. Pada tahun sebelumnya, sebuah perusahaan teknologi di China memicu kemarahan publik karena menerapkan jam kerja dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam selama enam hari seminggu. Kasus lain menunjukkan seorang programmer startup yang hanya tidur dua jam per hari selama masa sibuk, hingga akhirnya mengalami pendarahan otak yang membuatnya lumpuh selama berbulan-bulan.

Source link