Berita  

NYU Mahasiswa Ijazah Kecam Genosida Israel di Palestina

Pada Agustus tahun lalu, NYU memperbarui pedoman perilaku mahasiswa dengan memasukkan kata seperti “Zionis” sebagai contoh ujaran diskriminatif. Pedoman yang diperbarui ini diterbitkan setelah mahasiswa anti-perang di NYU dan berbagai kampus lain di seluruh AS menggelar demonstrasi solidaritas terhadap Palestina. Respons terhadap aksi ini menyebabkan pihak administrasi NYU memanggil polisi ke kampus dan akhirnya terjadi penangkapan massal. Dua profesor tetap, Andrew Ross dan Sonya Posmentier, yang dianggap “personae non grata” oleh NYU, menuduh universitas meningkatkan penindasan terhadap ujaran anti-perang karena tekanan dari donor, politikus, dan organisasi pro-Israel. Deklarasi personae non grata diimplementasikan setelah keduanya terlibat dalam aksi protes terkait investasi perusahaan perang Israel di Gaza. Beberapa waktu kemudian, NYU membatalkan sebuah ceramah yang membahas pemotongan dana USAID dengan alasan materi yang disampaikan dianggap “anti-pemerintah”.

Menurut Dr. Joanne Liu, seorang dokter spesialis gawat darurat anak, dan mantan presiden internasional Medecins Sans Frontieres, dia dihubungi oleh wakil ketua Departemen Pendidikan NYU sebelum presentasinya pada bulan Maret. Wakil ketua tersebut menyampaikan kekhawatiran terhadap isi beberapa slide presentasinya, termasuk yang membahas pemotongan anggaran USAID oleh pemerintahan Donald Trump dan jumlah korban jiwa di Gaza akibat serangan Israel. Liu diberitahu bahwa materi yang berkaitan dengan Gaza dapat dipandang sebagai antisemitisme.

Source link