Di Imola, Yuki Tsunoda dari Red Bull terlibat dalam insiden dengan Franco Colapinto dari Alpine selama latihan bebas. Tsunoda menunjukkan rasa marahnya dengan gerakan tangan saat merasa dihalangi. Namun, reaksi dari penggemar Colapinto tidak selalu positif, di mana beberapa di antaranya mengeluarkan komentar rasis melalui Instagram terhadap Tsunoda.
Meskipun demikian, Colapinto sebelumnya telah mengingatkan penggemar untuk memberikan penghormatan kepada pembalap lain sebelum akhir pekan dimulai. Ia juga menyatakan bahwa Tsunoda punya alasan untuk marah atas insiden tersebut. Alpine, tim F1, menyampaikan bahwa olahraga ini merupakan aspek dari kegembiraan dan emosi yang sangat besar, dan bahwa para atlet di balik kemudi juga manusia yang memiliki perasaan.
Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, menekankan pentingnya nilai-nilai sportivitas dan mengutuk segala bentuk pelecehan online di dunia motorsport. Ia juga memberikan dukungan penuh kepada Tsunoda dan Colapinto dalam menyuarakan penolakan terhadap pelecehan online yang seringkali terjadi.
Di sisi lain, Jack Doohan, pembalap cadangan Alpine, juga mengalami pelecehan online dan harus meminta penggemar untuk menghormati dirinya dan keluarganya. Insiden ini dipicu oleh informasi keliru yang menyesatkan di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas olahraga motorsport perlu merangkul prinsip sportivitas dan pemahaman yang lebih baik dalam menghargai satu sama lain.