Teleios merupakan salah satu fenomena langka yang ditemukan di dalam galaksi Bima Sakti. Meskipun terlihat sangat indah, Teleios menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan. Sebuah tantangan utama yang dihadapi para ilmuwan adalah menentukan jarak yang tepat dari Bumi. Tanpa data yang pasti mengenai jaraknya, sulit bagi ilmuwan untuk menentukan dimensi fisiknya dan usianya yang sebenarnya.
Sebuah analisis yang dilakukan oleh tim astronom internasional mengungkapkan dua kemungkinan skenario terkait Teleios. Jika Teleios berada pada jarak sekitar 7.175 tahun cahaya, maka diameter gelembung gasnya diperkirakan sekitar 46 tahun cahaya dengan usia kurang dari 1.000 tahun. Namun, jika jaraknya lebih jauh yakni sekitar 25.114 tahun cahaya, diameternya membesar menjadi sekitar 157 tahun cahaya dan usianya bisa mencapai lebih dari 10.000 tahun. Perbedaan ini sangat signifikan karena usia dan ukuran sisa supernova sangat penting untuk memahami sifat ledakan dan evolusi selanjutnya.
Selain itu, Teleios tidak menunjukkan adanya jejak sinar-X, yang biasanya dipancarkan oleh supernova Tipe Ia dan dapat dideteksi oleh teleskop luar angkasa seperti Chandra atau XMM-Newton. Ketiadaan radiasi sinar-X ini menjadikan Teleios semakin misterius dan menantang teori-teori ilmiah yang ada. Beberapa astronom bahkan berspekulasi bahwa Teleios mungkin sudah terlalu tua sehingga energinya telah meredup, atau ledakannya terjadi dalam kondisi yang sangat unik sehingga tidak meninggalkan sisa radiasi seperti biasanya.
Penemuan mengenai Teleios tidak hanya menarik perhatian para peneliti, tetapi juga mendorong perlunya revisi terhadap model-model supernova Tipe Ia yang selama ini dianggap matang. Penemuan ini menjadi pengingat bahwa alam semesta masih menyimpan banyak rahasia yang belum terpecahkan. Gelembung gas kosmis yang sangat simetris ini dapat menjadi kunci untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan dan kematian bintang, serta kondisi ekstrem di ruang antarbintang.