Grand Prix Emilia-Romagna 2025 menampilkan dua situasi menarik yang memberikan pandangan yang berbeda dalam penanganan kontrol balapan Formula 1. Pada lap ke-29, Esteban Ocon mengalami masalah teknis pada mobil Haas-nya dan harus memarkirnya di rumput antara Tikungan 7 dan 8. Pengawas balapan kemudian memutuskan untuk menggunakan safety car virtual untuk menetralisir balapan, memungkinkan para pembalap melambat sehingga mobil yang bermasalah dapat dipindahkan dengan aman. Proses ini lebih efisien daripada safety car biasa dan membantu menjaga jarak antar pembalap. Para marshal bisa tindak lebih cepat pada kasus ini karena mobil Ocon berhenti dekat dengan celah pembatas, memudahkan mereka dalam intervensi.
Namun, situasi berbeda terjadi pada lap 46 ketika Andrea Kimi Antonelli mengalami masalah mekanis dengan mobil Mercedes-nya. Antonelli berhenti di atas rumput yang lebih dekat dengan Tikungan 8. Kali ini, pengawas balapan memutuskan untuk menggunakan safety car biasa, yang menimbulkan kontroversi di kalangan penonton. Keputusan ini diambil karena sulitnya akses keluar sirkuit terdekat dari lokasi mobil yang bermasalah. Proses penggunaan safety car memakan waktu lebih lama, dengan beberapa fase seperti safety car masuk ke lintasan, pembalap menumpuk, dan kemungkinan untuk melakukan overtake.
Reaksi terhadap keputusan ini cukup besar, terutama dengan dominasi Max Verstappen dalam balapan. Konsekuensinya, waktu tunggu antara safety car dipakai dan akhirnya diangkat memakan waktu sekitar 14 menit, memberikan kesempatan bagi para pembalap di belakangnya untuk meraih posisi terdepan kembali. Inilah sebuah kejadian menarik yang menyoroti peran penting dari penanganan situasi darurat dalam balapan Formula 1, yang dapat mempengaruhi jalannya balapan dan hasil akhirnya.