Menurut laporan dari Doctors Without Borders (MSF), serangan terbaru di Sudan telah mengakibatkan listrik dan pasokan air terganggu, mengakibatkan warga setempat terpaksa menggunakan sumber air yang tidak aman. Koordinator medis MSF di Khartoum, Slaymen Ammar, menyatakan bahwa stasiun pengolahan air tidak dapat beroperasi tanpa listrik, sehingga menyebabkan ketidaktersediaan air bersih dari Sungai Nil.
Kolera, penyakit diare akut yang disebabkan oleh air atau makanan yang terkontaminasi, dapat fatal jika tidak diobati dengan cepat. Namun, penyakit ini dapat dicegah dan diobati dengan baik jika pasokan air bersih, sanitasi yang memadai, dan perawatan medis tepat waktu tersedia. WHO juga mencatat bahwa sistem perawatan kesehatan di Sudan yang sudah rapuh, kini dalam keadaan “kritikal” karena dampak dari konflik berkepanjangan.
Dokter di Sudan melaporkan bahwa sebanyak 90 persen rumah sakit pernah terpaksa tutup akibat pertempuran, sementara fasilitas kesehatan sering kali menjadi sasaran serangan dan perusakan. Konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun ini telah menelan korban ribuan nyawa, memaksa jutaan orang mengungsi, dan menciptakan krisis kemanusiaan yang mengakibatkan kelaparan di negara tersebut.