Seiring berjalannya waktu, tren pemberian nama bayi yang tidak biasa semakin meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa masyarakat Jepang cenderung mencari keunikan dan kemandirian dalam pemilihan nama untuk anak-anak mereka. Perubahan ini tidak hanya terlihat dalam pemilihan nama, tetapi juga tercermin dalam pergeseran struktur keluarga dan nilai-nilai sosial di Jepang.
Studi tersebut juga menyoroti peningkatan penggunaan nama-nama kirakira untuk anak perempuan, menandakan harapan orang tua terhadap keunikan dan kemandirian anak perempuan mereka. Tren ini juga terlihat di Amerika Serikat, di mana orang tua semakin memilih nama-nama yang tidak biasa antara tahun 2004 dan 2015, mencerminkan meningkatnya individualisme dalam budaya Amerika.
Di China, pertumbuhan ekonomi yang pesat juga berdampak pada pilihan nama bayi yang tidak biasa. Studi tahun 2018 menemukan bahwa orang tua di China kini lebih menghargai individualisme dan otonomi, tercermin dalam pemilihan karakter unik dalam nama bayi mereka. Seperti di Jepang, anak perempuan di China cenderung memiliki nama yang tidak biasa, menunjukkan perbedaan dalam pola pemikiran orang tua terkait keunikan dan mandiri anak perempuan dan laki-laki.
Pemberian nama yang tidak biasa bukanlah fenomena yang terbatas pada satu negara saja, namun tren global yang memperlihatkan perubahan nilai dan harapan di masyarakat terkait keunikan dan kemandirian anak-anak.
