Gamma-ray burst merupakan ledakan paling dahsyat yang pernah ditemukan oleh para peneliti hingga saat ini. Fenomena alam yang hanya berlangsung selama sekitar 2 detik ini diketahui memiliki kemampuan untuk memancarkan energi yang jauh lebih besar daripada matahari selama 10 miliar tahun, hanya dalam waktu 10 detik. Ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1967, ledakan ini menjadi penemuan yang menarik.
Pada tahun 1960-an, saat Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet tengah berada dalam perang dingin dan mulai mengembangkan senjata nuklir, AS melakukan langkah untuk memastikan kepatuhan terhadap perjanjian larangan uji coba di atmosfer bumi dengan meluncurkan satelit Vela pada 17 Oktober 1963. Satelit ini sebenarnya dimaksudkan untuk mendeteksi radiasi gamma dari uji coba nuklir namun malah menemukan ledakan lain yang lebih besar.
Pada 2 Juli 1967, satelit Vela 4 dan Vela 3 mendeteksi kilatan radiasi gamma yang tidak berasal dari senjata nuklir konvensional. Tim di Laboratorium Nasional Los Alamos pun mulai menyelidiki fenomena ini secara mendalam dan berhasil menentukan 16 semburan sinar gamma yang sangat misterius dan tidak dapat dijelaskan. Dengan analisis waktu kedatangan semburan dari satelit yang berbeda, tim ini terus berusaha memahami gamma-ray burst yang menjadi penemuan luar biasa ini.
