Seorang penerjun payung asal China, Liu Ge, mengalami kejadian luar biasa ketika tersedot ke dalam awan kumulonimbus hingga mencapai ketinggian 8.600 meter, melebihi puncak Gunung Everest. Meskipun dalam kondisi ekstrem dengan suhu -40 derajat Celsius dan oksigen tipis, Liu Ge berhasil selamat. Peristiwa ini terjadi saat melakukan paralayang di Pegunungan Qilian, China, pada 24 Mei lalu. Awan kumulonimbus menyebabkan fenomena cloud suck, di mana udara panas mengangkat objek terbang dengan kekuatan vertikal yang sulit dilawan. Tidak mempersiapkan diri untuk terbang setinggi itu, Liu Ge tidak membawa masker oksigen atau pakaian khusus. Meskipun demikian, ia terus berjuang untuk bertahan hidup dalam keadaan yang ekstrem. Fenomena cloud suck ini dikenal di kalangan penerjun dan atlet paralayang, di mana termal kuat menciptakan kekuatan hisap yang melawan gravitasi. Liu Ge terus berjuang di tengah kondisi yang menantang ini, tetap mencoba bernapas dan bertahan hidup. Video dan foto perjuangannya kini viral di media sosial, memperlihatkan ketangguhannya di hadapan kondisi ekstrem yang menakutkan.
Penerjun Payung China Selamat dari Kumulonimbus

Read Also
Recommendation for You

Ribuan warga Filipina turun ke jalan dalam aksi demonstrasi menentang korupsi setelah munculnya skandal proyek…

Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…

Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…

Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….