Berita  

Krisis Air dan Sanitasi di Gaza: Dampak pada Kesehatan Warga

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan dengan laporan dari lapangan menunjukkan kekacauan di sejumlah titik distribusi bantuan. Warga Palestina yang menghadapi kerawanan pangan akut berebut mendapatkan makanan, menciptakan pemandangan antrean panjang, kepanikan, dan ketegangan. Tidak hanya makanan yang menjadi masalah, tetapi kekurangan air bersih juga menjadi krisis harian bagi banyak warga Gaza. Akses terhadap air yang aman sangat terbatas, diperparah oleh berhentinya operasi pabrik desalinasi dan sumur-sumur air akibat kelangkaan bahan bakar.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan bahwa sebanyak 72 persen fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan di Gaza berada dalam zona militerisasi Israel atau di wilayah evakuasi. Hal ini mengakibatkan pembatasan kemampuan warga untuk mendapatkan air bersih yang cukup sesuai standar PBB. Keterbatasan akses air bersih memposisikan warga Gaza dalam risiko rentan terhadap penyakit, dehidrasi, dan ancaman kesehatan lainnya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang sakit.

Meskipun masyarakat internasional terus menyerukan perlindungan terhadap warga sipil dan akses kemanusiaan tanpa hambatan, konflik dan blokade yang berlangsung terus mengakibatkan kebutuhan dasar seperti air dan makanan tetap sulit didapatkan bagi jutaan warga Gaza. Beralih dari bangunan yang hancur akibat perang, tenda-tenda kini memenuhi Kota Gaza, tempat ribuan keluarga tinggal di bawah terpal dan plastik, terpapar debu, panas, dan bahaya lalu lintas.

Source link