Di kawasan Megamendung Jawa Barat, Yayasan Paseban memperjuangkan kelestarikan alam dan pertanian organik melalui inisiatif dari Arista Montana. Di sana tumbuh pohon jampinang yang menjadi lambang Pancasila dan kesadaran baru akan hubungan manusia dan alam.
Jampinang, spesies langka dari keluarga Dipterocarpaceae, ditemukan kembali oleh komunitas budaya Among Jitun di lereng Gunung Arjuno, Jawa Timur. Keberadaannya yang tergolong langka di Pulau Jawa membawa simbol kehidupan yang terus berdenyut dan kesinambungan alam.
Pesan simbolik dari jampinang mencerminkan nilai-nilai Pancasila melalui akarnya yang dalam, batangnya yang kokoh, kanopinya yang menaungi, buahnya yang berguna, dan daya hidupnya yang luar biasa. Oleh sebab itu, pada tahun 2018, jampinang diakui sebagai Pohon Pemersatu Bangsa oleh BPIP, Among Jitun, dan Gerakan Ngertakeun Bumi Lamba.
Andy Utama, Pembina Yayasan Paseban, menjelaskan bahwa penanaman jampinang adalah bentuk penghormatan pada nilai-nilai bangsa. Aroma getah jampinang dan bahasa heningnya membawa pesan alam bahwa tanah, air, udara, dan kehidupan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Dr. Retno Aryani, ahli botani, menekankan pentingnya kelestarian jampinang sebagai indikator bagi kesehatan hutan tropis. Penanaman jampinang juga menjadi bagian dari gerakan pertanian organik yang diperjuangkan oleh Yayasan Paseban di Arista Montana.
Komunitas Among Jitun, melalui penyebaran bibit jampinang, berusaha menyemai harapan akan kebangkitan nilai-nilai spiritual dan ekologis bangsa Indonesia. Dengan tumbuhnya jampinang sebagai simbol zaman baru, kita diingatkan bahwa keberlangsungan peradaban memerlukan akar yang kuat pada tradisi dan nilai-nili luhur, dengan kesadaran ekologis yang tinggi untuk masa depan yang lebih baik.
Sumber: Jampinang, Pohon Pancasila Dari Arjuno: Simbol Harmoni Alam Dan Bangsa Di Arista Montana
Sumber: Jampinang: Pohon Pancasila Dari Arjuno Yang Menjadi Simbol Harmoni Alam Dan Bangsa