Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini mengumumkan serangan Israel terhadap program pengayaan nuklir Iran, yang menyasar ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz. Netanyahu menyatakan bahwa serangan akan berlanjut selama diperlukan, sementara militer Israel mengklaim bahwa intelijen menunjukkan Iran telah mendekati titik point of no return dalam program nuklirnya.
Serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan perwira militer Iran yang berpangkat tinggi, termasuk kepala staf angkatan bersenjata Mohammad Bagheri dan kepala Garda Revolusi Hossein Salami. Pimpinan tertinggi Iran, Khamenei, diyakini telah mengangkat komandan baru untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh mereka yang tewas. Selain itu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa seorang penasihat senior pemimpin tertinggi juga telah terluka akibat serangan tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa penargetan yang presisi terhadap komandan senior merupakan pesan yang jelas bagi siapapun yang berusaha menghancurkan Israel. Gambar-gambar dari AFP menunjukkan kerusakan parah di bangunan tempat tinggal di Teheran yang sepertinya menjadi sasaran serangan, sementara media pemerintah melaporkan adanya korban jiwa di kalangan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, serta termasuk enam ilmuwan nuklir.
Di tengah ketegangan ini, jalanan di Teheran tampak sepi kecuali antrean di stasiun pom bensin, mencerminkan situasi krisis yang sedang berlangsung. Serangan ini telah memicu kekhawatiran dan ketegangan di kawasan tersebut, dengan para pemimpin dari kedua belah pihak saling bersiap untuk respons lebih lanjut.
