Berita  

Siapa yang Memiliki Selat Hormuz yang Diancam Ditutup Iran?

Analisis dari laporan First Post menunjukkan bahwa Iran kemungkinan menggunakan ancaman menutup Selat Hormuz sebagai strategi yang familiar, namun belum tentu akan dilaksanakan. Ini disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat analis yakin bahwa aksi tersebut tidak akan terjadi.

Pertama, Israel diakui sebagai satu-satunya negara di wilayah itu yang tidak akan terpengaruh secara langsung oleh penutupan Selat Hormuz. Sebagaimana dilaporkan oleh Arab News, Israel mendapatkan pasokan minyak dari Mediterania, bukan lewat Selat Hormuz seperti negara-negara lain di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa aksi tersebut tidak akan memengaruhi Israel, bahkan dapat merugikan Iran sendiri yang sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk ekspor minyaknya.

Kedua, penutupan Selat Hormuz juga berpotensi merugikan hubungan Iran dengan Tiongkok. Sebagai mitra dagang terbesar dan pembeli minyak terbesar Iran, Tiongkok tidak ingin aliran minyak dari Teluk Persia terhambat dan harga minyak naik. Hal ini dapat memicu reaksi ekonomi dari Tiongkok yang akan melawan Iran.

Meskipun dalam situasi konflik yang meningkat, beberapa analis mencatat bahwa kemungkinan Iran benar-benar menutup Selat Hormuz masih cukup kecil. Amena Bakr dari Kpler menyebutkan bahwa tindakan tersebut dianggap sebagai skenario ekstrem meskipun situasi saat ini memang sangat tegang. Namun demikian, tidak sepenuhnya dapat diabaikan dan perlu dipertimbangkan serius.

Dengan adanya pertimbangan ini, prospek penutupan Selat Hormuz oleh Iran dalam waktu dekat menjadi hal yang ambigu. Pihak-pihak terkait terus memantau perkembangan situasi dengan cermat untuk mengantisipasi kemungkinan tindakan ekstrem yang mungkin dilakukan Iran.

Source link