Sebuah gereja Protestan lain di Seoul, yaitu Gereja Naesoo-Dong, juga mengalami insiden peretasan serupa tak lama sebelum ibadah YouTube mereka pada Rabu pagi dini hari. Pendeta Oh Shin-young mengatakan kepada AFP bahwa video “tidak pantas” ditampilkan selama sekitar 50 detik akibat serangan peretasan, dan menambahkan bahwa rekaman tersebut tampaknya tidak berkaitan dengan Korea Utara. Korea Selatan, yang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan konektivitas internet tertinggi di dunia, sudah lama menjadi sasaran peretasan siber oleh Korea Utara, yang telah dituduh melakukan sejumlah serangan besar di masa lalu. Pihak kepolisian mengumumkan tahun lalu bahwa para peretas Korea Utara berada di balik pencurian data sensitif dari jaringan komputer pengadilan Korea Selatan—termasuk catatan keuangan pribadi—yang berlangsung selama dua tahun. Data yang dicuri mencapai lebih dari satu gigabita. Juga pada tahun lalu, badan intelijen Korea Selatan mengatakan bahwa mata-mata Korea Utara menggunakan LinkedIn untuk menyamar sebagai perekrut kerja dan memikat warga Korea Selatan yang bekerja di perusahaan pertahanan, dengan tujuan memperoleh akses terhadap informasi teknologi perusahaan-perusahaan tersebut.
Gereja Korea Selatan Alami Peretasan: Detil Siaran Langsung Bendera Korea Utara

Read Also
Recommendation for You

Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…

Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…

Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….

Sebuah proyek tanggul di Filipina menuai kontroversi setelah hampir USD 2 juta uang rakyat dihabiskan…