Amerika Serikat telah ikut campur dalam konflik antara Israel dan Iran dengan mengeluarkan serangan udara presisi terhadap tiga fasilitas nuklir kunci Iran — Fordow, Natanz, dan Isfahan. Pesawat Pengebom Siluman B-2 Spirit, yang dijuluki sebagai pesawat paling mahal dan mematikan di dunia, menjadi senjata utama dalam serangan AS ke Iran. Dengan kemampuan untuk menghindari deteksi radar canggih, B-2 Spirit memiliki desain siluman yang menyatukan berbagai jenis redaman sinyal untuk meningkatkan ketidakterlihatannya.
Serangan terhadap Fordow, situs nuklir yang berada di bawah tanah, kemungkinan melibatkan penggunaan Bom Penghancur Bunker GBU-57. Dengan berat 30.000 pon dan kemampuan menembus hingga 60 meter tanah sebelum meledak, GBU-57 dianggap sebagai senjata utama untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah. Sekitar 12 bom GBU-57 dilaporkan digunakan dalam serangan ini untuk menargetkan instalasi nuklir Iran.
Selain itu, AS meluncurkan 30 rudal jelajah Tomahawk dari kapal selam kelas Virginia dan Los Angeles. Rudal Tomahawk mampu menyerang target darat dengan akurasi tinggi dan dapat mengubah rutenya di tengah penerbangan melalui komunikasi satelit. Tomahawk sebelumnya banyak digunakan dalam operasi militer AS lainnya.
Untuk perlindungan udara selama serangan, AS menggunakan jet tempur generasi kelima F-22 Raptor dan F-35A Lightning II. F-22 Raptor adalah jet tempur yang cepat, memiliki manuver tinggi, dan dilengkapi dengan teknologi siluman dan avionik canggih. Sementara F-35A Lightning II didesain untuk misi multiperan dengan kemampuan siluman tinggi dan akurasi serangan yang tinggi. Kedua jenis pesawat ini menjadi komponen vital dalam operasi militer AS terhadap Iran.