Berita mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel mendapatkan respons positif dari komunitas internasional. Arab Saudi dan Uni Eropa menyambut baik langkah yang diumumkan oleh Trump, sementara Kremlin berharap gencatan senjata tersebut dapat berlangsung secara berkelanjutan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan Iran dan Israel untuk menjaga gencatan senjata tersebut, agar rakyat kedua negara tidak lagi menderita. China juga memberikan dukungan kepada Iran dalam mencapai gencatan senjata sehingga kehidupan rakyat dapat kembali normal.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan tentang risiko peningkatan jika Iran diam-diam memperkaya uranium setelah serangan Israel dan AS terhadap situs nuklir. Brian Katulis dari Middle East Institute menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan keberhasilan gencatan senjata. Dia juga menyoroti peran penting negara-negara Teluk Arab dalam diplomasi yang dilakukan untuk mengembalikan ketenangan di wilayah mereka.
Sementara itu, pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah dari Universitas Padjadjaran menilai bahwa gencatan senjata yang diumumkan Trump sebagai langkah sepihak tidak memiliki dasar yang kuat dan hanya menjadi jeda sementara dalam ketegangan yang berlangsung. Menurutnya, langkah tersebut justru menciptakan ketegangan lebih lanjut dan sulit diimplementasikan dengan benar. Rezasyah juga menyoroti merosotnya kredibilitas Trump di dalam negeri, yang dapat mempengaruhi posisinya sebagai mediator.
