Cuaca panas ekstrem bisa membahayakan bagi siapa pun, bahkan bagi mereka yang sehat tanpa riwayat penyakit. Kegiatan olahraga yang intens di bawah terik matahari dapat menyebabkan tubuh menyerah dan mengalami serangan panas. Hal yang sama berlaku untuk para pekerja konstruksi atau siapa pun yang bekerja berat di bawah terik matahari.
Saat cuaca panas, kulit kita menerima lebih banyak darah yang berusaha mendinginkan tubuh melalui sirkulasi darah. Keringat yang dihasilkan membantu menurunkan suhu tubuh, namun jika sistem pengatur panas alami tubuh gagal berfungsi akibat suhu ekstrem, tubuh dapat kehilangan banyak cairan. Kelenjar keringat ekrin berperan sebagai pengatur suhu utama tubuh kita, diproduksi di ujung kelenjar yang menyerupai benang wol yang menggulung.
Gejala sengatan matahari meliputi sakit kepala, leher kaku, keletihan ekstrem, dan terkadang mual dan muntah. Kondisi ini disebabkan oleh kepala yang terlalu panas akibat paparan langsung sinar matahari. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat menjadi bahaya, bahkan dapat memicu meningitis aseptik yang peradangannya tidak disebabkan oleh bakteri. Penanganan medis segera diperlukan dalam kasus seperti ini, sambil memindahkan penderita ke tempat yang lebih sejuk, memberikan kompres dingin, dan memperbanyak minum untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh.
