Menteri Luar Negeri Indonesia menekankan pentingnya mematuhi prinsip-prinsip yang telah disepakati bersama, seperti Piagam PBB, UNCLOS 1982, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC), ZOPFAN, serta Prinsip Bali. Selain itu, ia juga mempromosikan kerja sama konkret dalam isu-isu strategis di kawasan seperti keamanan maritim, transisi energi, dan integrasi ekonomi yang sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Menlu RI mengatakan bahwa mendekati usia 20 tahunnya, EAS memerlukan pemantapan komitmen bersama untuk memajukan kepemimpinan moral sebagai fondasi untuk memulihkan harapan dunia. Dalam penutupannya, Menlu menyerukan peningkatan saling percaya dan kerja sama antarnegara untuk memastikan EAS menjadi pilar perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik. Pertemuan tingkat menteri EAS kali ini dihadiri oleh perwakilan dari 18 negara anggota, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Australia, Jepang, Korea Selatan, India, dan Selandia Baru. Hal ini mencerminkan posisi penting ASEAN dalam membangun kerjasama dengan mitra untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan pertumbuhan di kawasan.
Indonesia Dorong EAS Angkat Suara Gaza & Stabilitas Indo-Pasifik

Read Also
Recommendation for You

Ribuan warga Filipina turun ke jalan dalam aksi demonstrasi menentang korupsi setelah munculnya skandal proyek…

Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…

Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…

Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….