Berita  

UNRWA Mengutuk Rencana Pemindahan Paksa Warga Gaza-Israel

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengutuk rencana Israel untuk memindahkan paksa warga Palestina dari Gaza ke wilayah selatan Kota Rafah. UNRWA memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat membawa konsekuensi berupa ‘kamp konsentrasi besar-besaran’ dan memperparah krisis kemanusiaan di daerah tersebut. Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, menegaskan penolakan terhadap pemindahan paksa penduduk, menyatakan bahwa hal tersebut akan memperburuk kondisi puluhan ribu orang yang sudah lama mengungsi selama berbagai konflik.

Touma menekankan pentingnya fokus pada upaya mencapai gencatan senjata dan memberikan akses bagi UNRWA untuk mendistribusikan bantuan kepada warga Gaza yang membutuhkan. UNRWA saat ini memiliki lebih dari 6.000 truk di Mesir dan Yordania yang membawa bantuan obat-obatan, makanan, dan perlengkapan kebersihan yang akan segera kedaluwarsa atau rusak.

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah PBB memperingatkan adanya pengungsi massal di Jalur Gaza, di mana lebih dari 700.000 orang telah mengungsi sejak berakhirnya gencatan senjata pada bulan Maret. Sementara itu, kepala pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan akan merelokasi warga Palestina ke ‘kota kemanusiaan’ di Rafah selatan. Situasi di Gaza semakin tegang setelah adanya serangan udara Israel yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa di wilayah tersebut.

Source link