Dua maskapai terkemuka Inggris, yaitu British Airways (BA) dan British Caledonian (BCal), telah resmi menyetujui merger senilai 237 Pound Sterling. Gabungan megah ini diharapkan menciptakan kekuatan baru dalam industri penerbangan, memungkinkan mereka bersaing dengan maskapai raksasa dari Amerika Serikat. Kesepakatan ini disambut baik oleh Ketua BA, Lord King, yang menyebutnya sebagai kesempatan langka untuk membangun maskapai penerbangan Inggris yang mampu bersaing secara global.
BA dan BCal diproyeksikan akan menguasai sekitar 70% pasar penerbangan Inggris setelah merger ini, dengan omzet gabungan hampir mencapai 4 miliar Pound Sterling dan staf yang berjumlah sekitar 46.000 orang. Tentunya, kedua belah pihak berkomitmen untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja wajib sebagai akibat dari merger tersebut.
Keputusan merger ini telah disetujui oleh dewan direksi British Caledonian yang dipimpin Adam Thomson, dengan sekitar 40% saham BCal dijaminkan kepada BA. Pasca pengumuman kesepakatan ini, harga saham BA pun melonjak secara signifikan. Sebagai dampak positif, industri dirgantara domestik, seperti British Aerospace, diprediksi akan mendapat manfaat karena BA berencana mengalokasikan anggaran besar untuk pembelian pesawat baru buatan Airbus.
Namun, ada sejumlah kekhawatiran yang muncul terkait dengan merger ini. Beberapa perusahaan penerbangan kecil bersama anggota parlemen oposisi mendesak agar kesepakatan ini diajukan ke Komisi Monopoli dan Merger untuk diperiksa lebih lanjut. Langkah berikutnya akan melibatkan Direktur Jenderal Kantor Perdagangan Adil, Sir Gordon Borrie, yang akan mengevaluasi kasus ini dan melaporkannya kepada Menteri Perdagangan dalam waktu beberapa minggu ke depan.
Meskipun British Caledonian sedang menghadapi masa sulit, terutama setelah mengalami kerugian tahun lalu, merger ini diharapkan dapat menjadi tonggak positif bagi BA dan BCal. Melalui gabungan ini, BA akan memperluas jaringan rutenya dan memperkuat posisinya di bandara utama Inggris, yaitu Gatwick dan Heathrow. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Inggris dalam persaingan maskapai penerbangan global dan membuka peluang baru dalam industri penerbangan domestik.