Berita  

AS Tidak Mendukung Serangan Israel ke Suriah: Fakta Terbaru

Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, menegaskan bahwa Israel telah secara konsisten berusaha merusak stabilitas di Suriah dan menciptakan perpecahan sejak jatuhnya rezim sebelumnya. Namun, Sharaa juga menegaskan bahwa perlindungan terhadap warga Druze adalah prioritas nasional dan pelanggaran terhadap mereka akan dihukum.

Mediasi dari AS, negara-negara Arab, dan Turki diapresiasi oleh Sharaa atas keberhasilannya mencegah bencana yang lebih luas, namun ia juga memperingatkan terhadap kemungkinan intervensi Israel di masa depan. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuduh Israel telah merusak kesepakatan gencatan senjata dengan campur tangan di Suriah.

Dukungan untuk kedaulatan Suriah dan penolakan terhadap campur tangan asing dinyatakan oleh dua belas negara Arab, termasuk Arab Saudi, Yordania, dan Mesir. Mereka juga menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Sweida dan menyerukan pelaksanaannya guna melindungi persatuan nasional.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan bahwa kebijakan Israel menuntut demiliterisasi wilayah selatan Suriah, mulai dari Dataran Tinggi Golan hingga Pegunungan Druze. Netanyahu juga mencela tindakan Suriah yang diklaimnya telah melakukan pembantaian terhadap kaum Druze.

Serangan Israel pada Kamis disebut telah menghantam sebagian dari Kementerian Pertahanan Suriah dan wilayah di sekitar istana kepresidenan, serta kembali menyerang Sweida. Situasi tersebut terus berkembang dan melibatkan berbagai pihak, menimbulkan kekhawatiran akan perpecahan lebih lanjut di Suriah.

Source link