Pakistan kini berada dalam situasi yang genting, dengan ancaman untuk kembali dimasukkan ke dalam daftar hitam Financial Action Task Force (FATF) yang dapat berdampak buruk pada ekonomi negara. Pada rapat pleno FATF di Strasbourg, Pakistan memperoleh masa pemantauan diperpanjang dua tahun ke depan, menunjukkan bahwa upaya mereka dalam memberantas pendanaan terorisme dan pencucian uang masih belum mencapai standar internasional yang diharapkan. Masalah ini semakin diperparah oleh kondisi ekonomi Pakistan yang sudah sangat rapuh, dengan cadangan devisa mendekati kehabisan dan utang luar negeri yang terus bertambah hingga mencapai 130 miliar dolar AS. Masuk kembali ke daftar FATF akan mempersulit Pakistan dalam mengakses pendanaan global, meningkatkan beban fiskal, dan melemahkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi negara. Dampaknya bisa lebih fatal kali ini mengingat kelemahan ekonomi Pakistan lebih besar daripada sebelumnya, dengan kelayakan kredit yang menurun, transaksi bank internasional yang terbatas, dan rasio utang terhadap PDB yang mencemaskan. Perjuangan Pakistan untuk mendapatkan bantuan dari IMF juga semakin sulit, karena lembaga ini menuntut kepatuhan terhadap standar FATF untuk setiap paket bantuannya. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya Pakistan menyelesaikan masalah ini segera agar dapat memperbaiki kondisi ekonomi negara.
Pakistan Risiko Masuk Daftar Hitam FATF: Dampak Ekonomi

Read Also
Recommendation for You

Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…

Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…

Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….

Sebuah proyek tanggul di Filipina menuai kontroversi setelah hampir USD 2 juta uang rakyat dihabiskan…