Amerika Serikat (AS) telah memediasi gencatan senjata antara Israel dan pemerintah Suriah setelah bentrokan berskala besar terjadi di wilayah Druze Suriah. Pihak AS menyatakan bahwa kesepakatan tersebut melibatkan perundingan antara pemimpin Suriah, Ahmed al-Sharaa, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan dukungan dari Turki dan Yordania.
Bentrokan antara kelompok Druze dan Arab Badui telah menimbulkan lebih dari 600 kematian, memunculkan kritik terhadap al-Sharaa. Intervensi militer Israel dengan serangan ke Damaskus memperumit situasi, namun AS berhasil mendamaikan kedua belah pihak untuk meletakkan senjata dan membangun kedamaian.
Meskipun mediasi AS telah menarik pasukan dari beberapa wilayah, terjadi pelanggaran kesepakatan oleh kelompok Druze. Namun, langkah-langkah telah diambil untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menghentikan pertumpahan darah.
Korban dari bentrokan ini terus bertambah, dengan ribuan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Rumah sakit penuh dengan jenazah yang menumpuk, menggambarkan pemandangan mengerikan di wilayah konflik. Situasi tersebut menunjukkan urgensi untuk mencapai perdamaian demi kesejahteraan masyarakat Suriah.