Kaum Druze adalah komunitas yang berakar dari Mesir dan merupakan cabang dari Syiah Ismailiyah. Pada Abad ke-11, ketika Khalifah Fatimiyah keenam, Al Hakim bi Amr Allah berkuasa, sekelompok teolog Ismaili mulai menyebarkan ajaran yang menyatakan bahwa Al Hakim adalah sosok ilahi. Meskipun gagasan ini mungkin didukung oleh Al Hakim sendiri, namun dianggap sesat oleh otoritas keagamaan resmi Kekhalifahan Fatimiyah. Druze jumlahnya sekitar satu juta orang dan sebagian besar tinggal di Suriah, Lebanon, dan Israel.
Di Suriah, komunitas Druze terdapat di tiga provinsi utama di selatan negara itu, dekat dengan Dataran Tinggi Golan yang saat ini diduduki Israel. Lebih dari 20.000 orang Druze juga tinggal di Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967, dan dianeksasi pada 1981. Meski menolak kewarganegaraan Israel, mereka diberikan kartu izin tinggal, namun tidak sebagai warga negara.
Druze yang tinggal di dalam perbatasan Israel umumnya loyal kepada negara tersebut, dan beberapa bahkan menduduki posisi tinggi di militer Israel. Di Provinsi Sweida di Suriah selatan, di mana Druze mayoritas, komunitas ini sering terjepit di antara rezim Bashar al-Assad dan kelompok ekstremis dalam perang saudara Suriah.