Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa militer Israel telah menahan dua pegawai WHO di Gaza. Mereka diperintahkan untuk mengungsi dan diborgol, ditelanjangi, diinterogasi, dan diperiksa dengan todongan senjata. Meskipun tiga orang dibebaskan, satu anggota staf WHO masih ditahan, mengganggu kehadiran operasional organisasi di Gaza.
Sebagai badan kesehatan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), WHO di Gaza kini mengalami gangguan operasional, mempersulit upaya mempertahankan sistem kesehatan yang runtuh dan mencegahnya dari memberikan bantuan pada lebih dari dua juta orang yang membutuhkan. Pada Senin, menteri luar negeri dari 25 negara menandatangani pernyataan yang mengajak untuk menghentikan perang di Gaza dan mulai kembali pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina.
Keberadaan militer Israel yang menahan pegawai WHO di Gaza mengganggu operasional organisasi yang merupakan bagian dari upaya kemanusiaan di wilayah konflik tersebut. Hal ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam terhadap situasi kemanusiaan di Gaza dan membutuhkan aksi cepat untuk mengakhiri konflik dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.