Christian Horner telah meninggalkan posisi sebagai kepala tim Red Bull setelah paruh pertama Formula 1 2025. Zak Brown, bos McLaren, mengungkapkan bahwa perubahan ini mungkin tidak mengejutkan, mengingat situasi internal yang tidak stabil di Red Bull selama beberapa tahun terakhir. Banyak peristiwa dramatis dan gesekan yang terjadi di tim tersebut, termasuk kasus pelecehan yang menjerat Horner sebelum musim 2024 dimulai. Adrian Newey, perancang bintang Formula 1, bahkan keluar dari tim dan bergabung dengan Aston Martin.
Meskipun Horner telah pergi, Brown masih mengakui potensi Red Bull dengan pembalapnya, Max Verstappen, yang terus menunjukkan performa impresif. Brown juga tidak menutup kemungkinan Horner kembali ke dunia balap di masa depan, mengingat pengalamannya yang luas dalam motorsport. Sebagai kepala tim termuda dalam sejarah Formula 1 pada usia 31 tahun, Horner berhasil membawa Red Bull menjadi tim papan atas dengan berhasil meraih empat gelar juara dunia bersama Vettel dan Verstappen.
Mungkin saja Horner akan kembali berkiprah di dunia balap atau bahkan mencoba peruntungan di bidang lain, namun Brown yakin bahwa kepergian Horner tidak akan menghancurkan Red Bull sebagai tim balap. Tetap fokus pada kejuaraan sendiri adalah prioritas utama bagi McLaren, meskipun mereka harus tetap memantau perkembangan di Red Bull pasca-kepergian Horner. Dengan berbagai cerita menarik di balik musim Formula 1 2025, dunia balap masih akan terus menghadirkan kejutan dan kompetisi yang ketat.