Berita  

Dampak Bahaya Diet Ekstrem pada Remaja China

Di China, banyak yang telah mencoba berbagai jenis diet untuk menurunkan berat badan, termasuk Mei. Namun, tidak semua diet berakhir dengan baik. Pada tahun lalu, seorang pria berusia 26 tahun harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kekurangan kalium akibat pola diet puasa intermiten yang ekstrem. Pria tersebut hanya makan dalam jendela waktu delapan jam setiap harinya dan berolahraga secara intensif.

Tidak hanya pria itu, pada tahun 2021 seorang wanita berusia 38 tahun juga mengalami masalah serupa. Wanita tersebut terdampar di rumah sakit setelah mencoba menurunkan berat badan dengan cara meminum air dalam jumlah besar. Ia mengikuti instruksi dari video online yang ia temukan, dan meminum 4.000 ml air garam sekaligus, menyebabkan kondisi keracunan air.

Reaksi masyarakat terhadap kasus-kasus ini cukup beragam. Ada yang menyarankan agar tidak terlalu memaksakan diri dalam menjalani diet ekstrem. Mereka juga menekankan pentingnya konsistensi dan tidak mengandalkan cara-cara tidak sehat atau berbahaya dalam menurunkan berat badan. Pelajaran dari kasus-kasus ini adalah bahwa menjaga keseimbangan dalam pola makan dan aktivitas fisik adalah kunci keberhasilan dalam menurunkan berat badan tanpa membahayakan kesehatan.

Diet yang sehat dan berimbang bukan hanya tentang penampilan luar, tetapi juga tentang kesehatan secara keseluruhan. Menurunkan berat badan secara bertahap dengan pola makan sehat dan olahraga teratur adalah cara terbaik untuk meraih tujuan tersebut. Jadi, jangan tergiur dengan diet ekstrem yang berpotensi membahayakan kesehatan, melainkan pilihlah cara yang aman dan berkelanjutan untuk mencapai tubuh yang sehat dan ideal.

Source link