Berita  

Pantau Keselamatan WNI di Bentrokan Thailand Vs Kamboja: Upaya Kemlu RI

Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, menyoroti potensi eskalasi bentrokan lintas batas dengan Kamboja yang telah memaksa lebih dari 130.000 orang untuk mengungsi. Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat, mencapai titik saling serang mematikan dengan keterlibatan jet tempur, artileri, tank, dan pasukan darat pada hari kedua konflik tersebut.

Sengketa perbatasan yang sudah berlangsung lama tiba-tiba meletus menjadi pertempuran sengit sejak Kamis, memicu alarm Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang segera menggelar pertemuan darurat pada Jumat malam untuk membahas krisis ini. Dentuman artileri terus terdengar dari sisi perbatasan Kamboja, menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Thailand, lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan sebagai tindakan darurat. Korban jiwa terus bertambah, dengan 15 orang dilaporkan tewas termasuk warga sipil dan seorang tentara, serta puluhan lainnya mengalami luka-luka, termasuk anggota militer. Wechayachai menegaskan bahwa pihaknya telah berusaha untuk menyelesaikan konflik secara diplomatis sebagai negara tetangga, namun saat ini militer Thailand telah diinstruksikan untuk bertindak dengan cepat jika situasi darurat terjadi.

Dengan potensi eskalasi konflik yang terus mengintai, Wechayachai mengingatkan bahwa konflik bersenjata ini bisa berkembang menjadi perang, meskipun saat ini masih terbatas pada bentrokan. Situasi yang semakin genting ini menarik perhatian dunia internasional, yang berharap agar kedua negara dapat menemukan solusi damai untuk menghindari lebih banyak korban jiwa dan kerusakan lebih lanjut.

Source link