Presiden keenam Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY telah menyampaikan pandangannya mengenai bentrokan bersenjata antara Kamboja-Thailand. Menurut SBY, konflik tersebut merupakan sebuah setback bagi ASEAN setelah hampir 60 tahun berhasil menjadi model kerja sama regional. Eksodus penduduk di perbatasan kedua negara menjadi gambaran yang tidak menyenangkan bagi ASEAN.
SBY berpendapat bahwa penyelesaian damai masih sangat mungkin terjadi dan ASEAN harus menggunakan sumber daya politik untuk mengakhiri konflik antara Kamboja dan Thailand. Beliau menyatakan bahwa konflik tersebut memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleksitas tertentu. Pada tahun 2011, SBY juga melakukan mediasi antara Kamboja dan Thailand dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN. Peran mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan damai yang berlangsung selama 14 tahun.
Dengan pengalaman tersebut, SBY tetap optimis bahwa konflik ini dapat diselesaikan secara damai sesuai dengan semangat ASEAN Charter 2007. Jadi, langkah cepat dan tepat dari ASEAN serta kepemimpinan yang efektif diharapkan dapat membawa kedua negara menuju penyelesaian damai.