Pemberontak yang terkait dengan ISIS telah melancarkan serangan ke gereja Katolik di wilayah timur Republik Demokratik Kongo pada Minggu (27/7/2025), menyebabkan kematian sedikitnya 34 orang. Serangan itu dilaporkan terjadi di Kota Komanda dan sejumlah rumah serta toko juga dilaporkan dibakar. Para penyerang diduga berasal dari kelompok Allied Democratic Forces (ADF) yang bersenjatakan api dan parang.
Koordinator masyarakat sipil setempat, Dieudonne Duranthabo, menyatakan bahwa jenazah korban masih berada di lokasi kejadian sementara relawan sedang bersiap untuk proses penguburan massal di kompleks gereja Katolik. Ada juga laporan tentang serangan sebelumnya di Desa Machongani yang berdekatan, dimana lima orang lain dilaporkan tewas.
Serangan ini menambah daftar serangan mematikan yang terjadi di wilayah timur Kongo dalam beberapa tahun terakhir oleh kelompok bersenjata, termasuk ADF dan pemberontak yang didukung Rwanda. Pemerintah setempat dipanggil untuk bertindak dengan cepat untuk melindungi warga serta menanggapi kekerasan yang terus berlangsung. ADF sendiri telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS pada tahun 2019 dan bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan warga sipil di wilayah perbatasan antara Uganda dan Kongo. Situasi tersebut semakin rumit dengan adanya konflik melibatkan gerakan pemberontak M23.
Keberadaan pasukan keamanan di wilayah tersebut masih terus diuji dengan serangkaian serangan mematikan. Di tengah kekacauan ini, intervensi militer diharapkan dapat membawa keamanan dan perlindungan kepada warga yang terancam oleh kelompok bersenjata tersebut.