Thailand dan Kamboja mengkonfirmasi kembali gencatan senjata mereka setelah beberapa hari pertempuran di sepanjang perbatasan, dengan mediasi dari China. Meskipun gencatan senjata seharusnya mulai berlaku pada Senin tengah malam, militer Thailand melaporkan adanya serangan oleh Kamboja pada Selasa pagi. Namun, Kamboja membantah adanya tembakan di lokasi mana pun. Baku tembak terjadi hingga Rabu pagi, meskipun tidak ada laporan penggunaan artileri berat.
Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan bahwa tindakan agresi dari Kamboja merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata. Namun, pada Rabu sore, kedua negara kembali menegaskan komitmen mereka terhadap gencatan senjata dalam pertemuan di Shanghai yang dipandu oleh China.
Para perwakilan dari Kamboja dan Thailand menyatakan apresiasi atas peran positif China dalam meredakan situasi. China menyebut pertemuan tersebut sebagai upaya diplomatik terbaru mereka untuk menyelesaikan sengketa wilayah perbatasan kedua negara. Gencatan senjata disepakati setelah pertempuran menewaskan sedikitnya 41 orang, dengan Perdana Menteri Malaysia yang bertindak sebagai mediator. Ini dianggap sebagai langkah awal penting menuju de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan.