Junta militer di Myanmar telah mencabut status darurat yang diberlakukan selama empat setengah tahun untuk menyelenggarakan pemilu umum yang akan segera dilaksanakan. Pasca kudeta pada tahun 2021, yang menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi, konflik antara militer dan pasukan oposisi belum mereda. Meskipun junta menyatakan perlunya bergerak menuju sistem demokrasi multipartai, partai Suu Kyi, National League for Democracy (NLD), kemungkinan akan dikecualikan dari pemilihan umum mendatang. Meskipun NLD meraih kemenangan dalam pemilu 2020, partai itu dibubarkan oleh junta pada tahun 2023. Warga Myanmar terus melakukan aksi demonstrasi menentang kudeta, dengan demo terbaru dilakukan di Myanmar selatan yang diwarnai dengan pembakaran bendera China dan Rusia.
Junta Myanmar Cabut Status Darurat Setelah 4,5 Tahun – Alasannya Terungkap

Read Also
Recommendation for You

Ribuan warga Filipina turun ke jalan dalam aksi demonstrasi menentang korupsi setelah munculnya skandal proyek…

Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…

Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…

Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…

Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….