Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menuduh Iran menebar semakin banyak ancaman di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Mereka menuntut agar Iran segera menghentikan upaya-upayanya untuk mencelakai para pembangkang dan pihak-pihak lain. Pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis (31/7/2025) menegaskan penolakan terhadap layanan intelijen Iran yang terlibat dalam kegiatan membunuh, menculik, dan melecehkan orang-orang di Eropa dan Amerika Utara, yang dianggap melanggar kedaulatan negara-negara tersebut. Negara-negara anggota NATO seperti AS, Inggris, dan Kanada bersama dengan negara non-NATO seperti Austria menandatangani pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa setiap serangan semacam itu akan dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara dan pemerintah-pemerintah tersebut bertekad untuk bekerja sama dalam mencegah berbagai rencana serangan yang disponsori Iran. Meskipun tidak merinci serangan tertentu, peringatan telah diberikan bertahun-tahun mengenai rencana-rencana yang didukung Iran di wilayah Eropa dan Amerika Utara.
Misalnya, pejabat intelijen Inggris telah mengingatkan tentang meningkatnya ancaman yang didukung Iran di Inggris. Tindakan penangkapan seorang pria di Denmark yang diduga mengumpulkan informasi untuk intelijen Iran juga memperkuat keprihatinan terhadap rencana serangan yang terkait. Meski demikian, Donald Trump pada awal tahun ini mencabut perlindungan bagi sejumlah mantan pejabat pemerintahan dari ancaman yang diduga berasal dari Iran. Perlindungan tersebut telah diberikan sebelumnya dan diperpanjang selama pemerintahan Joe Biden karena adanya ancaman yang terus menerus terhadap sejumlah pejabat tertentu. Meski ancaman terus berlangsung, upaya untuk menanggulangi rencana serangan Iran terus dilakukan demi menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Eropa dan Amerika Utara.