Berita  

Robot Humanoid Canggih Diterima Kuliah S3 Seni di China

Pada 27 Juli lalu, Akademi Teater Shanghai (STA) secara resmi menerima Xueba 01 sebagai mahasiswa S3 bidang drama dan film, dalam gelaran World Artificial Intelligence Conference. STA dikenal sebagai salah satu institusi seni paling bergengsi di China. Ia akan menempuh studi selama empat tahun dengan fokus pada seni opera tradisional China, dan dikabarkan akan mulai aktif di kampus pada 14 September mendatang. Opera tradisional China adalah bentuk seni pertunjukan yang kaya dan beragam, yang memadukan musik, nyanyian, tari, akting, akrobatik, dan seni bela diri. Pihak STA belum mengungkapkan besaran biaya kuliah yang dikenakan. Program ini sendiri merupakan bagian dari upaya kampus dalam menggabungkan seni dan teknologi melalui pendekatan riset. Robot tersebut bahkan telah menerima kartu identitas mahasiswa virtual dan akan dibimbing langsung oleh seniman sekaligus profesor ternama asal Shanghai, Yang Qingqing. Menurut Yang, Xueba 01 akan mempelajari seni peran, penulisan naskah, dan desain panggung, sekaligus materi teknis seperti kontrol gerak dan kemampuan bahasa. Selama kuliah, ia akan mengikuti kelas, berlatih opera bersama mahasiswa S3 lainnya, serta menyusun disertasi sebagai syarat kelulusan. Kepada Shangguan News, Prof. Yang menceritakan momen ketika Xueba 01 menirukan gestur “jari anggrek” khas maestro opera Peking, Mei Lanfang. Sontak, mahasiswa lain ikut menirukan gerakan tersebut. “Ketika ia berinteraksi dengan teman-temannya, itu bukan seperti mesin dingin bertemu manusia, melainkan pertukaran estetik lintas spesies,” kata Yang. Ia sendiri menyebut dirinya sebagai “seniman AI” yang menggunakan teknologi untuk mengeksplorasi kekayaan seni opera tradisional. Di masa kuliah nanti, ia ingin berteman dengan mahasiswa lain, ngobrol soal naskah, membantu menyempurnakan gerakan tari, hingga memutar white noise saat teman-temannya merasa tertekan. Prof. Yang menyebut, jika kelak lulus, Xueba 01 bisa menjadi sutradara opera berbasis AI di museum atau teater, bahkan mendirikan studio seni robotiknya sendiri. Meski begitu, masih banyak yang mempertanyakan kemungkinan tersebut.

Source link