Penelitian terbaru telah mengungkap asal usul tak terduga dari orang Mesir kuno. Ilmuwan berhasil memetakan DNA seorang tukang gerabah yang jasadnya setidaknya 1.000 tahun lebih tua dari sampel sebelumnya. Ini merupakan analisis genetik pertama dari masa Kerajaan Lama Mesir. Harald Ringbauer, ahli genetika populasi, menjelaskan bahwa kendala dalam studi DNA kuno sebelumnya disebabkan oleh kerusakan DNA pada mumi. Namun, kali ini, pemakaman biasa memungkinkan DNA tetap terjaga dengan baik, memungkinkan tim peneliti untuk mengekstrak genom individu dari satu gigi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% garis keturunan individu tersebut berasal dari populasi kuno Afrika Utara, sementara 20% sisanya berasal dari populasi yang tinggal di wilayah Bulan Sabit Subur, terutama Mesopotamia. Pertanyaan besar dalam studi ini adalah kapan populasi dari Levant yang membawa pertanian pertama kali masuk dan bercampur dengan penduduk lokal Mesir. Data genetik ini menjadi bukti pertama yang mendukung temuan arkeologis sebelumnya.
Meskipun demikian, keberagaman dalam basis data DNA kuno Mesir masih kurang untuk perbandingan yang lebih tepat. Para penulis studi berharap penelitian ini dapat menjadi langkah awal penting dalam melacak pergerakan manusia di Mesir selama Zaman Perunggu. Tim peneliti berencana untuk membangun gambaran yang lebih besar tentang migrasi dan asal-usul genetika di Mesir melalui kerja sama dengan para peneliti setempat. Dengan begitu, sejarah genetika Mesir kuno pun dapat mulai ditulis secara lebih komprehensif.
