Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu diwarnai dengan berbagai perlombaan tradisional yang digelar di seluruh pelosok Tanah Air, mulai dari kampung, sekolah, hingga kantor. Lomba-lomba seperti makan kerupuk, bakiak, panjat pinang, balap karung, dan tarik tambang menjadi simbol kebersamaan dan semangat perjuangan rakyat Indonesia. Di balik keseruan acara tersebut, terdapat makna dan filosofi mendalam yang mengajarkan tentang gotong royong, ketekunan, kesabaran, dan semangat pantang menyerah.
Perlombaan makan kerupuk, misalnya, tidak hanya menjadi ajang kompetisi, namun juga memperingatkan akan masa sulit di masa penjajahan yang membatasi ketersediaan pangan. Sementara lomba bakiak mendorong peserta untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik, seiring dengan filosofi gotong royong dan kerjasama yang kental. Lomba-lomba tradisional seperti balap karung, panjat pinang, tarik tambang, dan egrang juga memiliki pesan moral yang dalam, mengajarkan tentang semangat juang, solidaritas, kebersamaan, dan kreativitas dalam menghadapi berbagai rintangan.
Momen peringatan HUT RI ke-80 merupakan kesempatan untuk kembali merenungkan nilai-nilai dari tradisi perlombaan 17 Agustus yang telah menjadi bagian dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Perlombaan ini mampu menanamkan semangat juang, memperkuat rasa nasionalisme, merayakan kemerdekaan dengan sukacita, serta menumbuhkan semangat gotong royong di kalangan masyarakat Indonesia. Lomba-lomba 17 Agustus bukan sekadar hiburan belaka, namun juga sarana untuk memperingati serta meneruskan semangat perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi masa depan bangsa yang lebih baik.