Kejuaraan F1 Esports saat ini mengalami penangguhan sementara, namun bagi pembalap sim profesional seperti Jarno Opmeer, itu bukan alasan untuk berhenti beraksi. Opmeer, yang merupakan juara dunia F1 Esports tiga kali, terlibat dalam liga sim racing seperti PSGL, bersama dengan pembalap terkemuka lainnya seperti Frederik Rasmussen dan Thomas Ronhaar.
Pada suatu lomba di sirkuit Silverstone, Opmeer berhasil menunjukkan kepiawaiannya dalam balapan sim, memperlihatkan aksi mengesankan dengan masuk ke pit lane pada lap terakhir. Meskipun menempati posisi ketiga, ia berhasil mengambil alih kendali balapan dan melintasi garis finis dengan selisih waktu yang sangat tipis di depan pembalap lain. Tindakan ini mengingatkan pada kemenangan Michael Schumacher di Silverstone tahun 1998, yang juga melibatkan strategi serupa.
Meskipun Opmeer dianggap sebagai pemenang di atas kertas, PSGL menyoroti kontroversi akhir dari balapan tersebut, menyebut bahwa peraturan dapat menghukum pembalap atas tindakan yang tidak terlaporkan. Meski demikian, Opmeer mempertahankan bahwa strategi yang dijalankan merupakan pilihan yang tepat dalam situasi tersebut, tanpa mengharapkan hukuman atas tindakannya.
Dalam diskusi setelah balapan, Opmeer menegaskan bahwa tindakannya tidak melanggar aturan dalam liga tersebut, meskipun masih mendapat sorotan dan menjadi perbincangan di kalangan peserta. Meskipun demikian, Opmeer dan timnya tetap fokus pada kinerja dan persaingan di kejuaraan sim racing tersebut, tanpa mengkhawatirkan kemungkinan hukuman yang mungkin diterima di kemudian hari.
