Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menerima Penghargaan Nobel Perdamaian. Hun Manet menyoroti kontribusi Trump dalam menghentikan eskalasi militer terkait sengketa perbatasan antara Kamboja dan Thailand. Melalui unggahan di Facebook, Hun Manet menyampaikan dukungannya serta telah mengirimkan surat kepada Komite Nobel Norwegia.
Dalam suratnya, Hun Manet memuji intervensi Trump yang dianggap memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan di wilayah yang bergejolak di seluruh dunia. Panggilan telepon Trump kepada pemimpin Thailand dan Kamboja pada 26 Juli dikatakan berhasil memecahkan kebuntuan dan membawa pada gencatan senjata yang dinegosiasikan di Malaysia.
Konflik militer antara Thailand dan Kamboja yang terjadi selama lima hari pada bulan Juli telah menyebabkan 43 orang tewas dan lebih dari 300.000 orang mengungsi. Trump juga mendapat dukungan dari Pakistan dan Israel atas pencalonannya untuk menerima Nobel Perdamaian atas perannya dalam menyelesaikan konflik di wilayah tersebut.
Sebelumnya, wakil perdana menteri Kamboja telah mengumumkan rencana untuk mendukung Trump dalam meraih penghargaan tersebut, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Trump atas kebijakan tarif impor yang lebih rendah dari yang sebelumnya diancamkan. Tindakan ini dinilai sangat penting untuk menjaga kestabilan sektor manufaktur garmen Kamboja yang sangat vital.