Topan Krathon dan Podul menerjang Kaohsiung, Taiwan dengan kecepatan angin yang sangat tinggi, mencapai 162 km/jam dan 191 km/jam berturut-turut. Dampaknya terasa di wilayah pegunungan Kaohsiung, Kabupaten Pingtung, Hualien, dan Taitung yang diprediksi akan dilanda hujan deras. Akibatnya, penerbangan domestik dan internasional dibatalkan, layanan feri dihentikan, serta sekolah dan bisnis di wilayah selatan tutup.
Pada bulan Juli 2025, Topan Danas menerjang Taiwan dan menyebabkan kerugian jiwa serta luka-luka. Curah hujan di wilayah selatan melebihi rata-rata tahunan Taiwan, yang berdampak pada lima kematian, tiga orang hilang, dan puluhan lainnya terluka. Kejadian ini diikuti oleh hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut, mencatatkan curah hujan hingga 2,1 meter, melebihi rata-rata tahunan Taiwan untuk tahun 2024.
Bencana alam ini telah menarik perhatian petugas penanggulangan bencana dan masyarakat luas, menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan persiapan dalam menghadapi cuaca ekstrem.