Banjir bandang yang disebabkan oleh hujan deras telah melanda sebuah desa terpencil di Kashmir, India, dan menewaskan setidaknya 37 orang. Tim penyelamat telah berhasil menyelamatkan sekitar 150 orang dan melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Namun, masih diperkirakan ada sekitar 50 orang yang masih hilang akibat bencana alam ini.
Pejabat setempat menyatakan bahwa sebagian dari orang-orang yang diselamatkan mengalami luka serius dan sedang dirawat di rumah sakit setempat. Desa Chositi, yang merupakan desa terpencil di Distrik Kishtwar, Kashmir, telah hancur akibat banjir dan tanah longsor. Desa ini biasanya dilewati oleh para peziarah Hindu yang menuju sebuah kuil di pegunungan setiap tahunnya.
Operasi penyelamatan dan bantuan sedang dilakukan oleh tim penyelamat, warga setempat, polisi, petugas manajemen bencana, serta personel militer dan paramiliter India. Perdana Menteri India, Narendra Modi, memantau situasi ini dengan ketat dan memastikan bahwa semua bantuan akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
Hujan deras yang terpusat di area kecil, dikenal sebagai hujan ekstrem lokal atau cloudburst, sering menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Himalaya India. Fenomena ini diperkirakan semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim dan pembangunan tanpa perencanaan yang matang.
Kishtwar, di mana desa Chositi berada, merupakan lokasi sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga air. Para ahli mengkhawatirkan bahwa proyek-proyek tersebut dapat mengancam ekosistem rapuh di kawasan tersebut. Situasi ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya melindungi lingkungan dan melakukan pembangunan secara berkelanjutan.
