10 Ultras Sepak Bola Teroris Paling Menakutkan

Dalam dunia sepak bola, kelompok pendukung yang dikenal dengan sebutan ultras identik dengan fanatisme, koreografi megah, nyanyian tanpa henti, dan atmosfer pertandingan yang luar biasa. Istilah ultras atau ultra sendiri berasal dari Italia, meski budaya ini telah menyebar ke seluruh dunia. Sejumlah kelompok terkenal tidak hanya karena dukungannya yang luar biasa, tetapi juga aksi-aksi ekstrem yang kerap memicu kontroversi. Di antara kelompok ultras di dunia, beberapa di antaranya memiliki reputasi yang menakutkan dan sering terlibat dalam insiden kekerasan.

Salah satu dari kelompok ultras yang dianggap paling mengerikan adalah Legia Warsaw dari Polandia. Kelompok pendukung ini dikenal sebagai salah satu yang paling keras di Eropa Timur dengan tifo kontroversial yang menjadi simbol perlawanan terhadap sepak bola modern. Kelompok ultras lain yang tidak kalah berbahaya adalah Delije dari Red Star Belgrade di Serbia. Mereka dikenal dengan aksi-aksi militan dan penggunaan bom asap serta kembang api dalam pertandingan di Stadion Rajko Mitić.

Di Kroasia, terdapat dua kelompok ultras yang sangat berpengaruh, yaitu Torcida Split yang mendukung Hajduk Split, dan Bad Blue Boys yang merupakan pendukung Dinamo Zagreb. Kedua kelompok ini memiliki reputasi keras dan seringkali terlibat dalam insiden kekerasan baik di dalam maupun luar negeri. Di Hungaria, Green Monsters mendukung klub Ferencvaros dan terkenal dengan rivalitasnya dengan ultras Újpest yang sering memanas hingga ke luar stadion.

Sementara itu, di Amerika Selatan, Los Borrachos Del Tablón dari River Plate di Argentina dikenal sebagai salah satu ultras paling terkenal dengan rivalitas sengit dengan Boca Juniors. Di Italia, Irriducibili Lazio memegang reputasi panjang terkait kekerasan, sedangkan di Turki, ultrAslan yang mendukung Galatasaray menjadi salah satu kelompok ultras terbesar di dunia yang sering menampilkan aksi pyrotechnics meski dilarang federasi.

Selain itu, Sparta Prague dari Republik Ceko terkenal dengan pendukung garis kerasnya yang memiliki pandangan politik sayap kanan. Terakhir, Commando Ultras 84 dari Marseille, Prancis, telah menjadi tulang punggung dukungan bagi klub sejak 1984 dan kerap terlibat dalam bentrokan fisik di dalam stadion. Kehadiran kelompok ultras membawa atmosfer tak tergantikan di dunia sepak bola namun juga seringkali menimbulkan masalah dan sanksi bagi klub. Meskipun demikian, loyalitas ultras terhadap klub kesayangan mereka sulit dipertanyakan dan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika sepak bola global.

Source link