Parasit berbahaya yang dikenal sebagai New World Screwworm (NWS) umumnya ditemukan di wilayah Amerika Selatan dan Karibia. Namun, kasus NWS sudah meluas ke utara dan terjadi di Amerika Tengah, termasuk Meksiko, meskipun upaya pencegahan telah dilakukan. Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa orang dengan luka terbuka rentan terhadap infeksi, terutama saat berada di daerah endemik atau di sekitar ternak di pedesaan yang menjadi habitat lalat ini.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah bekerja sama dengan lembaga pertanian, Kementerian Luar Negeri, dan FAO untuk merespons wabah NWS. USDA menjelaskan bahwa larva lalat NWS dapat menyebabkan kerusakan parah bahkan kematian ketika berkembang biak di jaringan hewan yang masih hidup. Mereka dapat menginfeksi berbagai jenis hewan, termasuk ternak, hewan peliharaan, satwa liar, beberapa burung, dan jarang terjadi pada manusia.
USDA juga mengingatkan bahwa dampak ekonomi dari wabah NWS pada hewan ternak bisa sangat besar, diperkirakan mengancam lebih dari 100 miliar dolar AS (Rp 1,62 kuadriliun), terutama dari sektor industri sapi dan peternakan. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bahaya parasit ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan.
Sumber: Liputan6