Pameran Data Art di Yogyakarta: Transformasi Data Menjadi Seni

Pameran Data Art: Indonesia, Life Behind Data telah dirasakan langsung oleh pengunjung di Jogja Gallery, Yogyakarta, dari 25 hingga 30 Agustus 2025. Pameran unik ini membawa lebih dari 40 karya lintas disiplin yang mengkombinasikan seni, sains, teknologi, dan data untuk mengungkap isu-isu penting di Indonesia. Setiap karya tidak hanya menyajikan angka, tetapi juga cerita di balik data dengan cara yang kreatif. Misalnya, ada karya seperti Berlari Dengan Beban Masa Lalu yang menggambarkan utang negara, Lost My Toys yang menyoroti dampak gawai pada anak-anak, hingga Jalinan Ekspor Nusantara yang mengungkap potensi ekspor di Indonesia.

Para tokoh nasional dan akademisi juga ikut memberikan apresiasi terhadap pameran ini. Wishnutama Kusubandio, tokoh industri kreatif, menyebut pameran ini sebagai inovasi penting dalam menghubungkan seni dengan sains. Sementara Dr. Michael Hoch, seorang seniman dan saintis, menekankan pentingnya kolaborasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, juga memberikan apresiasi terhadap pameran ini yang menunjukkan bahwa penelitian dan data dapat diinterpretasikan melalui seni dengan cara yang lebih menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat.

Dengan diinisiasi oleh FMIPA UGM dan Keluarga Alumni FMIPA UGM (Kamipagama), pameran ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa data dan sains adalah bukan hanya angka, tetapi juga cerita kehidupan. Acara ini tidak hanya sekadar pameran seni, tetapi diharapkan mampu memicu inovasi baru dalam menjawab berbagai tantangan bangsa melalui kolaborasi antara seni, sains, dan teknologi. Pameran Indonesia, Life Behind Data dapat diakses oleh masyarakat umum tanpa biaya di Jogja Gallery setiap hari pukul 12.00–20.00 WIB. Let’s visit!

Source link

Exit mobile version