Seorang manajer showroom mobil bekas, Lin, menegaskan bahwa kendaraan Ma telah memenuhi syarat legal untuk dikendarai. Lin menyatakan bahwa Ma seharusnya lebih teliti dalam memeriksa syarat asuransi sebelum mengemudikan mobilnya. Pihak asuransi sendiri mengakui bahwa seharusnya mereka memberitahu Ma untuk tidak mengemudikan mobil sebelum polis asuransi benar-benar aktif, namun mereka siap membantu Ma setelah mengetahui kesulitan keuangannya.
Meskipun demikian, Ma tetap bersikeras bahwa ia telah memastikan kepada penjual mobil bahwa polis akan aktif segera setelah pembayaran. Saat ini, Ma masih dalam proses negosiasi dengan pihak asuransi, dengan bantuan mediasi dari Pusat Perlindungan Hak Konsumen lokal. Insiden ini telah memicu perdebatan luas di media sosial Tiongkok, dengan beberapa warganet menyalahkan Ma sebagai pengemudi yang ceroboh, sementara yang lain menganggap dealer mobil dan asuransi juga turut bertanggung jawab.
Sebelumnya, November lalu, seorang pemilik Rolls-Royce di provinsi Guangdong menolak menerima ganti rugi setelah mobilnya ditabrak oleh truk. Pemilik Rolls-Royce tersebut justru menganggap insiden tersebut sebagai “berkah” dan meyakini bahwa “perbuatan baik akan dibalas kebaikan”, sikap yang kemudian mendapat pujian di seluruh negeri.