Ferry Irwandi, seorang kreator konten yang saat ini sedang menjadi sorotan publik setelah namanya disebut dalam patroli siber Tentara Nasional Indonesia (TNI). Juinta Omboh Sembiring, Komandan Satuan Siber Markas Besar TNI, mengungkapkan adanya dugaan tindak pidana yang melibatkan Ferry. Ferry sendiri belum menerima informasi resmi terkait hal ini namun bersiap menghadapi proses hukum dan menegaskan tidak akan melarikan diri.
Latar belakang Ferry sendiri cukup variatif, lahir di Jambi dan berasal dari keluarga Minangkabau dengan ayah yang merupakan seorang dosen hukum tata negara. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebelum melanjutkan studi magister di University of Central Queensland, Australia. Meski bidangnya adalah akuntansi dan keuangan, minat Ferry pada seni dan perfilman sudah tumbuh sejak SMP. Karier profesionalnya dimulai sebagai Pegawai Negeri Sipil di bidang hubungan masyarakat Kementerian Keuangan sebelum fokus menjadi kreator konten penuh waktu.
Ferry dikenal sebagai pengelola kanal YouTube dengan konten edukatif, kritis, dan reflektif termasuk isu politik, pendidikan, dan filosofi stoikisme. Ia juga aktif sebagai penganut filsafat Stoikisme yang kerap diterapkan dalam kontennya. Selain itu, pada 2023 Ferry mendirikan Malaka Project, sebuah platform pendidikan digital yang bertujuan mendukung Indonesia Emas 2045. Melalui proyek ini, Ferry ingin menciptakan kolaborasi pendidikan dan ruang diskusi kritis dengan melibatkan tokoh muda.
Meskipun namanya tengah diperbincangkan terkait dugaan tindak pidana, Ferry tetap berkomitmen menjalani proses hukum dengan bersikap kooperatif. Sambil itu, ia terus aktif dalam peran sebagai kreator konten dan penggerak pendidikan melalui Malaka Project. Dengan pendekatan yang kritis dan edukatif, Ferry Irwandi berusaha membangun kehadiran online yang kuat dengan fokus pada konten yang bermanfaat dan relevan bagi audiensnya.
