Pada era 1980-an, nama Oliver North dan Fawn Hall terkenal sebagai tokoh sentral dalam skandal politik besar yang mengguncang Amerika Serikat. North, seorang letnan kolonel Marinir, dan Hall, sekretaris pribadinya, menjadi sorotan dunia setelah terlibat dalam menghancurkan dokumen krusial terkait skandal Iran-Contra. Skandal ini bermula dari penjualan senjata rahasia oleh pemerintahan Ronald Reagan kepada Iran, meskipun Iran berada di bawah embargo senjata AS.
Penjualan senjata tersebut diupayakan untuk membantu Hizbullah membebaskan sandera asal AS di Lebanon, namun uang hasil transaksi malah disalurkan ke kelompok Contra, milisi sayap kanan di Nikaragua yang berperang melawan pemerintahan Sandinista yang berhaluan kiri. Meskipun Kongres AS secara tegas melarang pendanaan bagi kelompok tersebut, pemerintah AS terus memberikan dana kepada Contra karena dianggap sebagai alat untuk menghentikan penyebaran komunisme di Amerika Latin.
North dan Hall kemudian dituduh menyelundupkan serta menghancurkan dokumen penting sebagai upaya untuk menghilangkan bukti. Keduanya bersaksi dalam sidang kongres yang disiarkan secara luas di televisi pada tahun 1987. North dipecat dari jabatannya dan sempat dihukum atas tiga dakwaan pidana berat sebelum akhirnya dibebaskan melalui proses banding. Sementara Hall berhasil lolos dari hukuman karena diberikan kekebalan demi kesaksiannya.
Meskipun Presiden Reagan bersikeras bahwa dia tidak mengetahui secara detail mengenai transaksi senjata tersebut, namun dia mengakui tanggung jawab atas skandal tersebut. Bertahun-tahun setelah peristiwa ini terjadi, semua pihak yang sebelumnya dipidana akhirnya diampuni oleh Presiden George H. W. Bush, penerus Reagan.